Alamat Kantor:
Zavira Regeny Blok A7
Batas Kota Pekanbaru - Kampar, Riau — Indonesia
Mungkin belum banyak yang tahu Perbedaan oli SAE 90 dan SAE 140. Padahal sebagai pemilik motor, kita harus tahu dengan istilah oli.
Oli motor merupakan komponen penting yang berperan sebagai pelumas untuk menjaga performa mesin tetap optimal. Salah satu jenis oli yang sering kita jumpai adalah oli dengan kode SAE, seperti SAE 90 dan SAE 140.
Kode SAE ini menunjukkan tingkat kekentalan atau viskositas oli. Semakin besar nilai SAE, semakin tinggi tingkat kekentalan oli.
Nah, pertanyaan yang sering muncul adalah, apa sebenarnya perbedaan oli SAE 90 dan SAE 140? Dan mana yang lebih cocok untuk motor kita?
Sebelum membahas perbedaan oli SAE 90 dan SAE 140, penting untuk memahami konsep viskositas oli. Viskositas oli merupakan ukuran ketahanan oli terhadap aliran.
Semakin kental oli, semakin tinggi viskositasnya. Viskositas oli sangat berpengaruh pada kinerja mesin, terutama pada bagian-bagian yang saling bergesekan, seperti poros engkol, piston dan katup.
Oli dengan viskositas tinggi, seperti SAE 140, memiliki ketahanan terhadap aliran yang lebih tinggi. Ini berarti oli tersebut akan lebih sulit mengalir di suhu rendah dan lebih tahan terhadap tekanan.
Sebaliknya, oli dengan viskositas rendah, seperti SAE 90, akan lebih mudah mengalir di suhu rendah dan memberikan pelumasan yang lebih baik pada kecepatan tinggi.
Nah, kembali ke pertanyaan awal kita. Apa Beda oli SAE 90 vs SAE 140? Sebenarnya, kedua oli ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan, terutama dalam hal viskositas dan kegunaannya.
Perbedaan yang paling mendasar antara oli SAE 90 dan SAE 140 adalah tingkat kekentalan atau viskositasnya. Oli SAE 90 memiliki viskositas yang lebih rendah dibandingkan dengan oli SAE 140.
Oli SAE 90:
— Lebih encer: Oli SAE 90 lebih encer dan lebih mudah mengalir, terutama di suhu rendah.
— Pelumasan optimal: Karena lebih encer, oli SAE 90 dapat memberikan pelumasan yang lebih optimal pada kecepatan tinggi.
— Cocok untuk motor: Oli SAE 90 cocok digunakan pada motor yang sering dikendarai di kondisi jalanan yang padat dan memiliki kecepatan tinggi.
Oli SAE 140:
— Lebih kental: Oli SAE 140 lebih kental dan memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap tekanan.
— Tahan gesekan: Kentalnya oli SAE 140 membuatnya lebih efektif dalam mengurangi gesekan pada komponen mesin, terutama pada kondisi kerja yang berat.
— Cocok untuk gear: Oli SAE 140 sering digunakan untuk melumasi roda gigi atau gear di sistem transmisi motor.
Kedua jenis oli ini juga memiliki karakteristik yang berbeda dalam hal suhu kerja optimal.
Oli SAE 90:
— Optimal di suhu rendah: Karena memiliki viskositas yang lebih rendah, oli SAE 90 lebih mudah mengalir dalam suhu rendah.
— Kurang efektif di suhu tinggi: Kentalnya oli SAE 90 akan menurun saat suhu mesin meningkat, sehingga pelumasan yang diberikan dapat berkurang.
Oli SAE 140:
— Optimal di suhu tinggi: Viskositas oli SAE 140 lebih tinggi, sehingga tetap efektif dalam melumasi komponen mesin meskipun suhu mesin meningkat.
— Kurang optimal di suhu rendah: Pada suhu rendah, oli SAE 140 akan lebih kental dan sulit mengalir, sehingga pelumasan yang diberikan dapat terganggu.
Kedua jenis oli ini memiliki kegunaan yang berbeda, disesuaikan dengan jenis motor dan kebutuhan.
Oli SAE 90:
— Motor harian: Oli SAE 90 sering digunakan untuk motor harian yang digunakan di jalanan perkotaan dengan kecepatan sedang.
— Motor sport: Oli SAE 90 juga cocok untuk motor sport yang sering dikendarai di kecepatan tinggi.
— Transmisi manual: Oli SAE 90 juga bisa digunakan untuk transmisi manual, terutama pada mobil tua.
Oli SAE 140:
— Gearbox: Oli SAE 140 umumnya digunakan untuk gearbox, terutama untuk motor yang memiliki transmisi manual dan operasional yang berat.
— Motor trail: Oli SAE 140 juga cocok untuk motor trail yang sering digunakan di medan berat.
Pilihan oli yang tepat akan berdampak besar pada kinerja mesin motor Anda.
Oli SAE 90:
— Pelumasan optimal: Oli SAE 90 dengan viskositasnya yang lebih rendah dapat memberikan pelumasan yang lebih optimal pada kecepatan tinggi.
— Performa mesin: Dengan pelumasan yang lebih optimal, mesin motor Anda akan lebih bertenaga dan responsif.
Oli SAE 140:
— Daya tahan mesin: Oli SAE 140 dengan kemampuannya mengurangi gesekan membuat mesin lebih tahan lama.
— Ketahanan terhadap beban berat: Oli SAE 140 lebih tahan terhadap beban berat, sehingga cocok untuk motor yang sering digunakan untuk kegiatan berat seperti offroad.
Oli SAE 90: Relatif terjangkau: Oli SAE 90 umumnya lebih murah dibandingkan dengan oli SAE 140.
Oli SAE 140: Harga lebih mahal: Oli SAE 140 memiliki harga yang lebih mahal karena memiliki formula dan proses produksi yang lebih kompleks.
Dalam memilih oli yang tepat untuk motor Anda, berikut beberapa tips yang dapat Anda pertimbangkan:
— Manual kendaraan: Bacalah manual kendaraan Anda untuk mengetahui rekomendasi jenis oli yang tepat untuk motor Anda.
— Kondisi penggunaan: Pertimbangkan kondisi penggunaan motor Anda. Jika sering digunakan di jalanan padat dan kecepatan tinggi, oli SAE 90 mungkin lebih cocok. Jika sering digunakan untuk kegiatan berat, oli SAE 140 akan lebih optimal.
— Kualitas oli: Pilih oli dari merek ternama yang sudah terbukti kualitasnya.
— Bengkel motor: Konsultasikan dengan mekanik di bengkel motor terpercaya untuk menentukan jenis oli terbaik untuk motor Anda.
Oli SAE 90 dan SAE 140 memiliki karakteristik yang berbeda, terutama dalam hal viskositas, suhu kerja dan kegunaan.
Memilih oli yang tepat akan sangat berpengaruh pada performa mesin dan daya tahan motor Anda. Dengan memahami perbedaan kedua jenis oli ini, Anda dapat menentukan pilihan yang paling tepat untuk motor Anda.
Ingat, selalu gunakan oli yang sesuai dengan rekomendasi pabrik dan konsultasikan dengan mekanik untuk memastikan perawatan mesin motor Anda tetap optimal.